Gundul-gundul pacul-cul
gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul
petentengan
Wakul grempyang segane
dadi sak latar
Wakul grempyang segane
dadi sak latar
Lagu di atas tak ubahnya dengan pemerintahan kita saat ini. Dimana
si Gundul diibaratkan sebagai birokrat (pemerinta) di negeri ini, yang
dipeganggi tambuk kekuasannya untuk menyunggi
bakul yang berisi dengan nasi
malahan bertindak semaunya sendiri al-hasil nasinya jatuh dari kepala, sehingga
tumpah dan berceceran kemana-mana. Seperti halnya pemerintah kita saat ini,
ketika diberi kekuasaan malahan bertindak seenak udele, sehingga banyak masyarakat yang merasakan akibatnya.
Pemerintah kita sekarang bisa dikatakan sebagai sosok yang
individualis, yang hanya mementingkan diri sendi, begitu pula dengan elit politiknya.
Yang hanya bergerak untuk mencari keuntungan untuk kelompok dan dirinya
sendiri. Kesejaahteraan untuk para rakyat ialah nomor yang kesekiannya, hal ini
karena keserakahan pemeri ntah yang tidak akan pernah puas dengan yang sudah
dimilikinya.
Berbicar menegenai politik di negeri ini saya teringan
dengan sebuah cerita. Sutu ketika ada seorang anak bertanya kepada ayahnya
mnegenai arti politik ;
Anak : Yah,apa sih arti politik itu
Yang ayah bingung untuk menerangkan jawaban pertanyaan dari
anaknya yang baru berumur 8 tahun. Setelah berpikir beberapa lama akhirnya sang
ayah menjawab,
Ayah ; begini nak polotik itu bisa diibratkan sebagai keluarga
kita, dimana ayah yang mencari duwit bisa dibaratkan sebagai kapitalis, dan ibu
bisa diibaratkan sebagai negara, pembantu kita bisa diibaratkan sebagai
pekerja, kamu diibaratkan sebagai rakyat dan adik kamu bisa diibaratkan sebagai
masa depan.
Si anak berpikir keras untuk mencerna penjelasan dari
ayahnya, tapi masih belum bisa mengerti tapi urung untuk bertanya lagi. Sampai akhirnya
pada suatu tengah malam si anak terbangun dari tidurnya karena mendengar
tangisan dari adiknya, karena adiknya ngompol dan buang air besar di celana. Karena
tidak bisa mengganti popoknya sendiri anak berlari kekamar mencari ayah dan
ibunya untuk mencari bantuan, setelah sampai di kamar ibunya, dia hanya
mendapati ibunya saja dan sedang tidur dan tidak bia dibangunkan. Lalu si anak
berlari kekamar pembantunya, ternya kamar pembantu terkunci dari dalam dan
melalui lobang kunci dia mengintip, dan di dalam kamar dia dapati pembantunya
lagi bersama ayahnya. Ke esokan harinya si anak bilang kepada ayahnya,
Anak ; ayah sekarang saya tau apa artinya politik itu, yaitu
ketika rakyat bingung mencari bantuan kesana kemari negara malah tertidur,
kapitalis sibuk mengerjai pekerjanya dan masa depan berkutat dalam kubangan tai
dan air kencing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar