Jumat, 24 Februari 2012

Politik di Indonesia


Gundul-gundul pacul-cul gembelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul petentengan
Wakul grempyang segane dadi sak latar
Wakul grempyang segane dadi sak latar

Lagu di atas tak ubahnya dengan pemerintahan kita saat ini. Dimana si Gundul diibaratkan sebagai birokrat (pemerinta) di negeri ini, yang dipeganggi tambuk kekuasannya untuk menyunggi  bakul yang berisi dengan nasi malahan bertindak semaunya sendiri al-hasil nasinya jatuh dari kepala, sehingga tumpah dan berceceran kemana-mana. Seperti halnya pemerintah kita saat ini, ketika diberi kekuasaan malahan bertindak seenak udele, sehingga banyak masyarakat yang merasakan akibatnya.
Pemerintah kita sekarang bisa dikatakan sebagai sosok yang individualis, yang hanya mementingkan diri sendi, begitu pula dengan elit politiknya. Yang hanya bergerak untuk mencari keuntungan untuk kelompok dan dirinya sendiri. Kesejaahteraan untuk para rakyat ialah nomor yang kesekiannya, hal ini karena keserakahan pemeri ntah yang tidak akan pernah puas dengan yang sudah dimilikinya.
Berbicar menegenai politik di negeri ini saya teringan dengan sebuah cerita. Sutu ketika ada seorang anak bertanya kepada ayahnya mnegenai arti politik ;
Anak : Yah,apa sih arti politik itu
Yang ayah bingung untuk menerangkan jawaban pertanyaan dari anaknya yang baru berumur 8 tahun. Setelah berpikir beberapa lama akhirnya sang ayah menjawab,
Ayah ; begini nak polotik itu bisa diibratkan sebagai keluarga kita, dimana ayah yang mencari duwit bisa dibaratkan sebagai kapitalis, dan ibu bisa diibaratkan sebagai negara, pembantu kita bisa diibaratkan sebagai pekerja, kamu diibaratkan sebagai rakyat dan adik kamu bisa diibaratkan sebagai masa depan.
Si anak berpikir keras untuk mencerna penjelasan dari ayahnya, tapi masih belum bisa mengerti tapi urung untuk bertanya lagi. Sampai akhirnya pada suatu tengah malam si anak terbangun dari tidurnya karena mendengar tangisan dari adiknya, karena adiknya ngompol dan buang air besar di celana. Karena tidak bisa mengganti popoknya sendiri anak berlari kekamar mencari ayah dan ibunya untuk mencari bantuan, setelah sampai di kamar ibunya, dia hanya mendapati ibunya saja dan sedang tidur dan tidak bia dibangunkan. Lalu si anak berlari kekamar pembantunya, ternya kamar pembantu terkunci dari dalam dan melalui lobang kunci dia mengintip, dan di dalam kamar dia dapati pembantunya lagi bersama ayahnya. Ke esokan harinya si anak bilang kepada ayahnya,
Anak ; ayah sekarang saya tau apa artinya politik itu, yaitu ketika rakyat bingung mencari bantuan kesana kemari negara malah tertidur, kapitalis sibuk mengerjai pekerjanya dan masa depan berkutat dalam kubangan tai dan air kencing.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar